Perjalanan Makrifat Syekh Maradang Dan Putranya

Manassa
0

 

Judul Buku        : Syekh Maradang: Mencari Pintu Kebajikan
Kategori        : Saduran
Penulis            : Alya Namira Nasution
Jumlah Halaman     : 93
Penerbit        : Perpusnas Press, 2023
Reviewer        : Ade Nur Sa’adah


Berkisah tentang Indar Jaya, putra seorang Raja yang dikenal sangat pintar dan bijak bestari dengan berbagai macam keahlian yang dia miliki. Di usia remaja, Pangeran Indar Jaya meminta izin kepada orangtuanya untuk pergi berkelana menuntut ilmu. Meski berat hati, kedua orangtuanya merestui keberangkatannya pergi menjelajah Bumi Allah. Dalam perjalanan panjangnya, Pangeran Indar Jaya mengalami banyak sekali peristiwa yang membuat dirinya semakin matang sebagai seorang calon Raja yang kelak memimpin sebuah kerajaan besar, mulai dari menemukan seorang putri Raja yang tersesat dan akhirnya tinggal di rumah seorang raksasa, hingga akhirnya menemukan jodoh sesuai harapan Ibundanya.
        
Sayangnya, keinginannya untuk mendapatkan ilmu yang mumpuni membuat dirinya terpaksa meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Dia berpesan kepada istrinya, jika kelak anak yang dilahirkan istrinya itu bayi laki-laki, maka berikanlah nama Indar Dewa untuk Putranya. Tapi jika bayi yang dilahirkan perempuan, maka dia serahkan kepada istrinya untuk memberikan nama yang baik untuk anak mereka. Diiringi cucuran air mata sang Istri, Indar Jaya pun kembali berkelana dan menemukan berbagai peristiwa tidak terduga lainnya, termasuk menyembuhkan seorang putri Raja yang bisu. Karena berhasil menyembuhkan sang putri, Raja pun menikahkan Indar Jaya dengan putri raja dan dinobatkan menjadi seorang 

Perjalanannya menuntut ilmu tidak berhenti meski telah menjadi seorang Raja hingga dia dikenal sebagai Syekh Maradang sekaligus seorang Raja yang bijaksana. Setelah lama meninggalkan orangtua dan negerinya, Syekh Maradang pun memohon kepada Raja untuk mengizinkannya kembali ke negerinya dengan memboyong putri Raja yang telah menjadi istrinya.

Pertemuan Syekh Maradang Dengan Putra Kandungnya

Sekembalinya ke negeri yang telah lama dia tinggalkan, Ayah dan Ibunya menyambut kepulangan sang putra dengan sangat bahagia. Apalagi Syekh Maradang tidak pulang seorang diri, melainkan membawa seorang perempuan cantik yang telah menjadi pendamping hidupnya.

Sementara itu, nun di kerajaan seberang, Indar Dewa tumbuh tanpa pernah bertemu dengan Ayahandanya. Dia selalu bertanya pada Ibunya, siapakah gerangan Ayahandanya dan dimanakah Ayahanda berada. Sang Ibu yang terus ditanya seperti itu akhirnya hanya bisa menjawab kalau Ayahandanya sudah meninggal dunia. Alih-alih percaya dengan jawaban Ibunya, Indar Dewa malah meminta izin kepada Ibunya untuk berkelana mencari Ayahandanya. Karena tidak bisa dicegah, dengan berat hati dan berlinangan air mata, Ibunya pun melepas kepergian Putranya yang masih sangat belia.

Dalam perjalanan mencari Ayahnya, Indar Dewa menemukan banyak sekali peristiwa yang menempanya menjadi seorang pemuda berilmu tinggi dan ksatria. Dalam perjalanannya itu pula, Indar Dewa bertemu dengan seorang Wali Allah yang mengajarkannya ilmu syariat Islam dan membuatnya dikenal sebagai Syekh seperti Ayahandanya.

Waktu berlalu dengan cepat, Indar Dewa pun tumbuh dewasa menjadi pemuda yang Gagah dan pemberani. Keberanian dan ketakwaannya kepada Allah Swt membuatnya mampu mengalahkan Indar Lalan, seorang Raja lalim yang telah membuat banyak penDeritaan banyak orang. Pertarungannya dengan Indar Lalan pula yang mempertemukannya dengan Ayahanda dan jodohnya. Dia kemudian mengajak Ayahnya untuk menemui Ibunya yang telah lama menanti kepulangan Ayahandanya dengan setiap. Hal ini membuat Syekh Maradang merasa sangat terharu sekaligus terpukul. Dia kemudian mengajak istrinya ikut bersamanya dan berkumpul kembali sebagai keluarga. Kepulangan Syekh Maradang dengan membawa istri pertamanya membuat istri keduanya merasa bahagia karena dia telah lama ingin bertemu dengan perempuan yang selama ini hanya dia dengar dari cerita suaminya.

Perjalanan religi Syekh Maradang banyak menempanya, hingga ia berakhir menjadi seorang agamawan dan pemimpin yang dipercayai dan dihormati oleh rakyatnya. Dalam hidupnya, Syekh Maradang selalu berpegang teguh, bahwa kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan, menanamkan nilai kepada dirinya dan seluruh rakyatnya untuk selalu berbuat kebaikan kapan pun dan di mana pun, karena kebaikan—kebajikan—adalah kunci dari kehidupan yang damai dan tentram.
 

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Oke!) #days=(20)

Website kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman anda. Check Now
Accept !