Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara Ke-19 Manassa



Call for Paper

SIMPOSIUM INTERNASIONAL PERNASKAHAN NUSANTARA XIX

"Penguatan Keindonesiaan Melalui Kajian Naskah Nusantara"

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
Senin–Rabu (7–9 Agustus 2023)

Latar Belakang

Meskipun arus globalisasi mengantarkan pada keterbukaan dan kebebasan yang memiliki manfaat dalam percepatan penyebaran informasi, pemberian ruang bagi masyarakat untuk berekspresi dalam lingkup nasional hingga internasional, beberapa tantangan menyertainya. Satu diantaranya, yakni internasionalisasi dan universalisasi, yang memiliki kecenderungan untuk mengarah pada westernisasi sehingga berpotensi melemahkan identitas nasional. Hedonisme, memudarnya nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena berkembangnya sikap yang semakin individualistik, memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme, serta lunturnya sopan santun adalah beberapa fenomena yang membuat esensi keindonesiaan pada saat ini perlu diperkuat kembali. Selain itu, ada pula tiga tantangan terbesar dalam eskalasi politik Indonesia di tahun 2023—2024 menurut Lemhanas, antara lain, politik identitas, misinformasi yang terkait dengan hoaks misalnya, dan hate speech (ujaran kebencian) yang terkait dengan politik identitas. Tingginya intensitas pemanfaatan teknologi informasi masyarakat juga sayangnya masih belum diimbangi dengan literasi digital yang memadai. Keprihatinan lain dari tantangan globalisasi juga dirasakan dalam keberlangsungan alam dan lingkungan hidup. Untuk menjaga identitas nasional yang Pancasilais dalam dinamika berbangsa dan bernegara saat ini, beragam pendekatan pemecahan masalah yang solutif dan kearifan lokal yang terkandung dalam khazanah pernaskahan nusantara terkait tantangan-tantangan tadi sudah sepatutnya diangkat.


Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara

Sebagai respons tantangan bangsa saat ini, dalam upaya menggali wawasan keindonesiaan sebagai doktrin strategis geopolitik nasional, Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara, yang merupakan kegiatan rutin dua tahunan asosiasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) akan diselenggarakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan para sarjana dari dalam dan luar negeri supaya dapat mendiskusikan temuan-temuan terbaru di bidang pernaskahan di Indonesia, yang memiliki peluang untuk berkontribusi dalam menepis ancaman kontemporer. Tidak saja relevan secara ilmiah, hasil studi juga komprehensif karena menyatukan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam satu konsep utuh. Kegiatan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara Ke-19 (2023) akan dilaksanakan secara luring dan daring selama tiga hari pada tanggal 7-9 Agustus 2023 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.


Tema dan Subtema

Tema utama Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara Ke-19 adalah “Penguatan Keindonesiaan melalui Kajian Naskah Nusantara”. Pemilihan tema tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan terkait peran dan fungsi naskah Nusantara di era kontemporer. Tema ini akan mempertegas peran dan fungsi naskah Nusantara sebagai perekat identitas bangsa Indonesia sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan. Untuk membahas tema utama tersebut, simposium ini akan dibagi ke dalam 8 panel diskusi yang membahas sub-subtema berikut:


A. Fenomena Silang Budaya dalam Naskah Nusantara

Subtema ini bertujuan untuk mengkaji hubungan-hubungan silang budaya antarbangsa di Indonesia pada masa lalu sebagaimana tertuang dalam naskah-naskah Nusantara, sebagai pembuka cakrawala baru bagi kajian lintas-budaya. Contoh kajian ini misalnya pengungkapan teks hasil silang budaya Cina-Jawa dalam naskah, kajian naskah Islam dalam tafsir berbahasa Bugis, dan sebagainya. Pembahasan silang budaya dapat memperkuat pendidikan multikultural sehingga relevan dengan kemajemukan Indonesia, yang selain sebagai kekayaan juga terkadang beresiko menjadi sumber disintegrasi etnis jika tidak diresapi dengan baik. Dengan memahami fenomena silang budaya dalam naskah Nusantara, diharapkan ada pembaruan dalam pembentukan sikap moral serta penanaman nilai budaya tradisional yang sesuai dengan semangat multikulturalisme Indonesia.


B. Humaniora Digital dan Kajian Naskah Nusantara

Subtema ini bertujuan untuk melihat sejauh mana humaniora digital dapat dimanfaatkan dalam mengkaji naskah-naskah Nusantara, baik untuk mengakselerasi riset-riset filologi maupun rumpun-rumpun bidang yang terkait seperti linguistik, sejarah, dan sastra. Contoh kajian ini misalnya inisiasi edisi teks digital dan pemanfaatan media digital dalam mendiseminasikan hasil kajian naskah melalui pembuatan konten digital. Lonjakan konsumsi konten digital akibat pandemi membawa tantangan bagi filolog untuk turut menjadi pemain di industri konten digital dengan membantu mengarahkan pencarian informasi dan konsumsi konten yang tidak destruktif, tetapi justru membangun penguatan terhadap budaya lokal dengan memberikan pengalaman maya yang berkesan.


C. Alam dan Naskah Nusantara

Subtema ini bertujuan untuk melihat bagaimana alam direfleksikan dan dimaknai oleh manusia dalam naskah Nusantara. Sebagian besar naskah-naskah di Nusantara dibuat berdasarkan bahan-bahan mentah yang berasal dari alam, seperti lontar dari daun tal, naskah dari kulit binatang, kertas dari serat tumbuhan, tinta dari bahan-bahan organik, dst. Selain itu, alam juga dikontekstualisasikan dengan sejarah dan budaya di dalam naskah-naskah Nusantara, yang memuat rekaman-rekaman toponimi masa lalu, perhitungan bintang (astrologi), restorasi hutan, penggunaannya dalam ritus-ritus tertentu, dst.


D. Etnosains bagi Kajian Naskah Nusantara

Subtema ini bertujuan untuk menggali dan mengungkapkan pengetahuan lokal dan teknologi tradisional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang tercantum di dalam naskah Nusantara. Beberapa topik etnosains dalam naskah Nusantara yang dapat menjadi bahan diskusi dalam sub-tema ini adalah pengobatan tradisional, pertanian, arsitektur, astronomi, seni dan musik, dst.


E. Kajian Naskah Nusantara dan Persoalan Pembangunan Berkelanjutan

Subtema ini bertujuan menguraikan bagaimana kajian etnosains dalam naskah Nusantara dapat membantu menjawab isu-isu global terkait persoalan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Perbedaan sub-tema ini dengan sub-tema D adalah bahwa sub-tema E ini mengedepankan aspek pengaplikasiannya secara praktis dalam pemajuan menurut SDGs, misalnya penggunaan bahan-bahan organik untuk segala kepentingan, pengelolaan air, pengelolaan sampah, penggunaan varietas tanaman lokal, hukum di dalam naskah yang mengandung nilai-nilai keberlanjutan dalam kehidupan sosial dan budaya, pengentasan kemiskinan, pemajuan kebudayaan, pendidikan, dst.


F. Preservasi dan Konservasi Naskah Nusantara

Subtema ini membahas strategi penyelamatan naskah yang rusak dan terancam punah baik dari sisi material dan tekstualnya, baik akibat bencana alam, iklim tropis, maupun politik melalui tradisi penyalinan, digitalisasi, preservasi dan konservasi naskah. Tema ini juga dapat menjadi forum bagi komunitas-komunitas pemerhati naskah kuno sebagai pelestarian warisan budaya bangsa, untuk berbagi pengalaman seputar kegiatan eksplorasi, digitalisasi, preservasi, dan konservasi yang telah dilakukan.


G. Reportase, Desas-desus, dan Hoax dalam Naskah Nusantara

Subtema ini bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk dan tujuan terjadinya reportase, desas-desus, dan berita hoax yang tertuang di dalam naskah-naskah Nusantara. Naskah dapat menunjukkan potret terhadap peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Selain itu, dalam kaitannya dengan politik identitas dan fenomena misinformasi saat ini, naskah dapat memberikan gambaran akan pentingnya penanganan terhadap kegentingan isu tersebut yang seringnya berakibat pada konflik. Melalui tema ini peneliti diajak mengamati bukti tekstual keterdapatan konten berisi desas-desus di dalam naskah-naskah Nusantara dan merefleksikannya untuk menemukan pelajaran yang dapat diambil sebagai strategi literasi penyebaran informasi. Ada beberapa kisah di dalam naskah yang mengeksplor kegawatan dari cerita yang tidak benar atau dapat dikategorikan sebagai hoaks sumber konflik, misalnya kisah tentang Ajisaka, Nayagenggong-Sabdopalon, perang antara Kerajaan Sunda dan Majapahit, dst.


H. Naskah Nusantara dan Industri Kreatif

Subtema ini membahas wujud-wujud karya kreatif yang didasarkan pada naskah-naskah Nusantara, baik berupa aksara, bahasa, konsep, visual, dsb. Contoh: pembuatan produk kosmetik, aneka jamu, kuliner, film dan animasi, permainan, musik, atau batik yang motifnya berdasarkan iluminasi pada naskah, dll. Era ekonomi global membawa tantangan terhadap perwujudan sikap ‘cinta produk lokal’. Komodifikasi budaya perlu dikembangkan strateginya sehingga produk-produk berbasis kearifan lokal dari naskah kuno mampu mengakomodasi tuntutan globalisasi ekonomi di satu sisi dan mensinergikan industri kreatif masyarakat serta keberadaan seni tradisi sebagai identitas budaya masyarakat pendukungnya di sisi lain.


Pembicara Kunci

  1. Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. (Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada)*
  2. Prof. Dr. M. Arsekal Salim GP, M.Ag. (Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Diklat Kementerian Agama)
  3. Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M. (Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)*
  4. Dr. Herry Jogaswara (Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra BRIN)
  5. Dr. Usman Kansong (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo)
  6. Ana Lomtadze (Programme Specialist for Communication and Information Sector at Jakarta Office)
  7. Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno (Universitas Gadjah Mada)
  8. Prof. Dr. Titik Pudjiastuti (Universitas Indonesia)
  9. Prof. Dr. Marsono (Universitas Gadjah Mada)
  10. Dr. Munawar Holil (Ketua Umum MANASSA)
  11. Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh (Yayasan Arsari Djojohadikusumo)*

Pembicara Utama

  1. Prof. Dr. Oman Fathurrahman (DREAMSEA/Pengampu Ngariksa)
  2. Prof. Bani Sudardi (Universitas Sebelas Maret)
  3. Prof. Dr. Bernard Arps (Leiden University)
  4. Prof. Dr. Arlo Griffiths (EFEO Jakarta)
  5. Prof. Dr. Jamaluddin, M.A. (UIN Mataram)
  6. Dr. Sudibyo, M.Hum. (Universitas Gadiah Mada)
  7. Prof. Dr. Ronit Ricci (The Hebrew University of Jerusalem)*
  8. Wayan Jarrah Sastrawan Ph.D. (EFEO)
  9. Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. (Universitas Gadiah Mada)
  10. Prof. Dr. Muhlis Hadrawi, Ph.D. (Universitas Hasanudin)
  11. Dr. Pramono (Universitas Andalas)
  12. Dr. Andrea Acri (EPHE, PSL University, Paris)
  13. Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. (Universitas Sebelas Maret)
  14. Dr. Irina R. Katkova (St. Petersburg State University)
*dalam konfirmasi

Biaya Pendaftaran*

No Kategori** Biaya Fasilitas
1 Umum
- Pemakalah
- Peserta

Rp. 500.000
Rp. 350.000
E-sertifikat, seminar kit, makan siang
2 Mahasiswa
- Pemakalah
- Peserta

Rp. 300.000
Rp. 150.000
E-sertifikat, seminar kit, makan siang
3 Ekskursi Rp. 350.000
*belum termasuk akomodasi
**anggota Manassa mendapatkan potongan Rp. 100.000

Nomor Rekening
BANK MANDIRI A.N ARSANTI WULANDARI
1370010065676

Ketentuan Pengiriman Abstrak

  1. Pengumpulan abstrak: 15 Mei 2023 - 30 Mei 2023
  2. Pengumuman abstrak yang terpilih 15 Juni 2023
  3. Makalah harus berfokus pada studi pernaskahan Nusantara.
  4. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sesuai dengan aturan yang berlaku.
  5. Abstrak dikirim dalam format Microsoft Word dengan panjang maksimal 250 kata.
  6. Abstrak harus menyertakan 5-7 kata kunci (keywords) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
  7. Penulis harus mencantumkan nama lengkap tanpa gelar akademik, afiliasi lembaga, serta alamat surat elektronik (email) yang aktif. Jika terdapat lebih dari satu penulis, identitas tersebut berlaku untuk penulis berikutnya.
  8. Abstrak: dikirimkan melalui ke email manassayk.fib@gmail.com dengan menuliskan subjek (ABSTRAK SIPN XIX) [judul makalah]-[nama penulis].
  9. Di akhir dokumen, penulis diharap mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi.

Ketentuan Penulisan Makalah

  1. Makalah harus berfokus pada studi pernaskahan Nusantara.
  2. Makalah harus merupakan karya asli, tidak mengandung plagiarisme, dan belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan.
  3. Makalah harus ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan aturan yang berlaku.
  4. Naskah tulisan harus dikirim dalam format Microsoft Word dengan panjang antara 5000-7000 kata, sudah termasuk dengan daftar pustaka.
  5. Makalah harus memiliki abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebanyak 250 kata.
  6. Makalah harus menyertakan 5-7 kata kunci (keywords) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
  7. Penulis disarankan untuk menggunakan aplikasi pengutipan standar, seperti Zotero, Mendeley, atau Endnote.
  8. Sistem pengutipan yang digunakan adalah body note, sedangkan catatan akhir digunakan untuk menuliskan keterangan terkait makalah.
  9. Penulis harus mencantumkan nama lengkap tanpa gelar akademik, afiliasi lembaga, serta alamat surat elektronik (email) yang aktif. Jika terdapat lebih dari satu penulis, identitas tersebut berlaku untuk penulis berikutnya.
Tautan Pendaftaran:
https://ugm.id/PendaftaranSIPNXIX

Narahubung

MANASSA Komisariat Yogyakarta Gd. Margono Lt. 4 FIB UGM
E-mail: manassayk.fib@gmail.com
WhatsApp:
• Marsha: 6282136259290
• Prilly: 6282154943474


Pendukung Kegiatan:


#buttons=(Oke!) #days=(20)

Website kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman anda. Check Now
Accept !