Masyarakat
Pernaskahan Nusantara (Manassa) adalah organisasi profesi yang
menghimpun para ahli pernaskahan di Indonesia. Organisasi ini didirikan
pada 5 Juli 1996 oleh sejumlah sarjana filologi di Fakultas Ilmu Budaya
(pada saat itu adalah Fakultas Sastra) Universitas Indonesia. Dengan 466
anggota dari berbagai wilayah dan institusi di Indonesia, Manassa
merupakan organisasi profesi terdepan dalam mengembangkan warisan budaya
dalam bentuk naskah-naskah tulisan tangan (manuskrip).
Manassa memiliki visi "Memelihara, Melestarikan, Meneliti, dan Memanfaatkan Naskah-naskah Nusantara". Melalui 19 Komisariat
yang tersebar di berbagai daerah dan lembaga di Indonesia, Manassa
melaksanakan berbagai aktivitas di bidang pernaskahan Nusantara. Salah
satu kegiatan utamanya adalah Simposium Internasional Pernaskahan
Nusantara yang digelar setiap setiap dua tahun, menghadirkan para ahli
Internasional untuk berbagi temuan baru di bidang pernaskahan
Nusantara.
Manassa
juga melakukan program advokasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
atas pentingnya upaya preservasi, penelitian, dan diseminasi
naskah-naskah Nusantara. Manassa menerbitkan berbagai buku paling
mutakhir tentang naskah yang ditulis oleh para peneliti terunggul. Jurnal Manuskripta, yang diterbitkan oleh Manassa, menjadi jurnal terdepan dalam ilmu filologi, kodikologi, paleografi di Indonesia.
Seiring
dengan perkembangan teknologi, Manassa menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk melakukan program
digitalisasi naskah-naskah Nusantara, untuk melestarikan teks-teks
naskah tersebut dalam bentuk digital. Manassa telah bekerja sama dengan
berbagai stakeholder seperti Perpustakaan Nasional, Kementrian Agama,
Badan Bahasa, Tokyo University of Foreign Studies (TUFS), Leipzig
University di Jerman, Juma Al Majid Center di Dubai, dan lain-lain.
Semakin tingginya minat penelitian naskah Nusantara di sejumlah
perguruan tinggi juga tak lepas dari advokasi Manassa. Sejak tahun 2018
hingga sekarang, Manassa bekerja sama dengan program DREAMSEA (Digital
Repository of Endangered and Affected Manuscript of South-East Asia)
untuk melakukan digitalisasi naskah-naskah yang dapat diakses secara
online oleh masyarakat.
Salah
satu fokus Manassa saat ini adalah menjembatani dunia akademik dan
masyarakat, dengan menciptakan program-program “frontier” untuk
mendiseminasikan kepekaan terhadap budaya, bahasa, sastra (terutama yang
terekam dalam dokumen) dalam bentuk populer dan komunikatif seperti
ensiklopedi populer, film, komik, video dokumenter, podcast dan
sejenisnya, dengan mempertemukan antara akademisi, praktisi, pelaku
industri kreatif, dan stakeholder terkait.