Acara ini adalah bagian dari proyek riset ‘Mapping Sumatra’s Manuscript Cultures’ yang dipimpin oleh pakar naskah Melayu, Dr. Mulaika Hijjas. Proyek riset ini terselenggara atas dana Leverhulme Research Leadership Award.
Para pengurus dan anggota Manassa yang ikut berpartisipasi adalah Rahmatia Ayu Widyaningrum, Agus Iswanto, Abdullah Maulani, Dewa Ayu carma Citrawati, Salfia Rahmawati, dan Hafiful Hadi. Beberapa ada yang ikut sebagai panelis dan ada yang sebagai peserta masterclass. Semuanya turut mempresentasikan hasil-hasil risetnya di bidang pernaskahan, baik naskah Melayu, Bali, Jawa, dan Arab.
Beberapa sarjana di bidang pernaskahan Nusantara turut hadir dan mempresentasikan makalahnya, seperti Henri Chambert-Loir, Ronit Ricci, Annabel Teh Gallop, Peter Riddell, Mulaika Hijjas, Farouk Yahya, Roberta Zollo, Verena Meyer, dan Vladimir Braginsky.
Acara dibagi enam panel dengan masing-masing tema, yakni Libraries and Decoloniality, Colonial Intervention, Colonial Collecting, Texts in the Library, Personal Libraries, Palace Libraries, dan presentasi Masterclass.
Selain itu, acara ini juga menampilkan workshop tentang koleksi-koleksi naskah di Perpustakaan SOAS dan British Library. Acara juga diawali dengan penampilan sebuah karya kreatif alih wahana naskah-naskah ke dalam seni musik dan tari dengan tajuk ‘Resonant Pages: Sumatran Manuscripts, Sound, and Performance,’ dengan berdasarkan tiga tradisi naskah, Minangkabau, Palembang, dan Aceh.
Workshop ini menunjukkan peran para pengurus dan anggota Manassa dalam kajian pernaskahan Nusantara di tingkat global. Dengan peran aktif ini semoga dapat menunjukkan peran aktif sarjana Indonesia, dan khususnya Manassa, dalam kajian pernaskahan di tingkat Internasional.