Naskah Gulungan Koleksi Cagar Budaya Cangkuang: Tinjauan Medium dan Kandungan Teks

Manassa
0
Naskah Gulungan Koleksi Cagar Budaya Cangkuang: Tinjauan Mediam dan Kandungan Teks

Tedi Permadi

Disertasi berjudul “Naskah Gulungan Koleksi Cagar Budaya Candi Cangkuang: Tinjauan Medium dan Kandungan Teks” menggunakan objek penelitian berupa naskah gulungan berbahan daluang berisikan teks Khutbah Iedul Fitri dan teks Khutbah Iedul Adha. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif dengan penekanan kajian pada aspek medium dan kandungan teks; adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik.

Penelitian menghasilkan kesimpulan berupa adanya kaitan antara keistimewaan medium dan keutamaan kandungan isi Naskah Gulungan Cagar Budaya Candi Cangkuang (NGCBCC). Medium daluang yang bersifat permanensi (kekuatan) dan durability (ketahanan), tinta tulis yang bersifat permanen, dan aksara yang mudah dibaca, mampu mewadahi dan merekam teks khutbah yang memuat ajaran agama Islam dalam jangka waktu yang lama dan kandungan isinya dapat ditransmisikan sampai ke beberapa generasi.

Keistimewaan medium NGCBCC adalah (1) bahan dalam bentuk gulungan memungkinkan struktur pembentuk lembaran tetap terjaga dan penyajian bahan berbentuk gulungan merupakan sesuatu yang istimewa dan jarang digunakan dalam tradisi naskah Sunda (2) bahan terbuat dari daluang, dibuat secara tradisional, dan kerusakan pada bahan disebabkan oleh faktor usia, lingkungan, dan biologis, (3) tinta tulis yang digunakan berupa tinta karbon dan dibuat secara tradisional, (4) aksara yang digunakan adalah aksara Arab jenis (khat) Naskh, dan (5) bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab Fusha yang memenuhi kaidah gramatika bahasa Arab (nahwu dan sharaf).

Keutamaan kandungan isi NGCBCC adalah (1) memuat teks Khutbah Iedul Fitri dan teks Khutbah Iedul Adha, penyimpangan redaksi pada teks berupa kesalahan tulis dalam tataran huruf, penanda bunyi, dan kata yang diperbaiki dengan panduan kaidah bahasa Arab (nahwu dan sharaf), (2) struktur teks khutbah sebagai syarat teks khutbah telah terpenuhi, memuat kutipan 12 ayat Al-Qur’an dari 9 surat, dan memuat 4 kutipan hadits Nabi, (3) kandungan isi atau nilai teks khutbah bersifat universal dan masih relevan bagi pengembangan karakter bangsa. Adapun dalil-dalil yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut
  1. Identitas dan karakteristik naskah dapat dijadikan sebagai salah satu penentu usia dan keotentikan suatu naskah yang berfungsi sebagai penyaksi atas kebudayaan masa lampau.
  2. Pengidentifikasian naskah yang akurat dan terukur dapat dihasilkan dengan metode pengamatan langsung dan uji bahan di laboratorium.
  3. Terdapatnya hubungan yang sangat erat antara keunggulan medium, keutamaan teks, dan penerimaan yang baik dari masyarakat pendukungnya sehingga tinggalan masa lampau dalam bentuk naskah sampai pada saat ini.
  4. Pewarisan naskah dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi terkait dengan konsep penerimaan (afirmasi), perbaikan (restorasi), dan penolakan (negasi) atas nilai yang terkandung dalam suatu naskah.
  5. Ketidakpedulian masyarakat terhadap naskah sama artinya dengan menghilangkan identitas dirinya.
  6. Bentuk dan fungsi bahan naskah yang digunakan pada tradisi tulis masa lampau dapat menciptakan kegiatan ekonomi kreatif berbasis budaya.
  7. Daluang sebagai bahan naskah ditempatkan pada posisi yang tinggi oleh ummat Islam di Nusantara untuk merekam teks yang dianggap sangat penting.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Oke!) #days=(20)

Website kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman anda. Check Now
Accept !