Manassa Komisariat Yogyakarta

Manassa
0
Kondisi pernaskahan, Latar belakang & Sejarah Komisariat

Yogyakarta sebagai tempat yang menjadi pusat pemerintahan Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman menyimpan banyak peninggalan dari masa kerajaan terdahulu. Salah satunya adalah naskah hasil produktivitas para carik yang dahulu bermula dari dalam tembok istana. Pada masa kini naskah-naskah tersebut tidak hanya tersimpan di kraton namun juga instansi lain seperti Museum Sonobudoyo, Dewantara Kirti Griya, Balai Pelestarian Naskah dan Budaya, Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah serta yang dimiliki secara pribadi.

Kekayaan koleksi naskah yang berada di Yogyakarta sangat disayangkan jika tidak dikaji. Rasanya tidak cukup jika hanya sarjana-sarjana filologi yang menggeluti kajian pernaskahan tersebut melainkan dibutuhkan suatu organisasi yang dapat menginisiasi penelitian-penelitian naskah sebagai upaya untuk menggali keilmuan yang ada di dalamnya sekaligus sebagai upaya preservasi. Lahirnya Manassa Komisariat Yogyakarta diharapkan dapat menambahkan semangat untuk berkolaborasi dengan instansi-intansi, civitas akademika, komunitas-komunitas, dan masyarakat untuk merawat dan belajar mengenai pernaskahan.

Manassa Komisariat Yogyakarta pada awalnya dimotivasi oleh pakar-pakar filologi di antaranya Prof. Dr. Baroroh Baried, Prof. Dr. Soelastin Soetrisno, Prof. Dr. Darusuprapto, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno, Dr. I Kuntara Wiryamartana, S.J. dan penulis dan budayawan Jawa Karkana Kamajaya. Selanjutnya berkembang dengan beberapa anggota di antaranya Prof., Dr. Sangidu, Dr. Kartika Setyawati, M.Hum, Dra. Sumarsih, M.Hum, Dr. Kun Zachrun Istanti, S.U, Drs. Manu Jayaatmaja. Dr Sudibyo, M.Hum, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum, Dr. Fadlil Munawar, serta Rahmat Sholeh, M.Hum., Arsanti Wulandari, M.Hum. Tawaran untuk bergabung menjadi anggota MANASSA (MASYARAKAT PERNASKAHAN NUSANTARA) menjadikanYogyakarta termotivasi untuk mendirikan MANASSA Cabang, sehingga tahun 2002 disahkanlah Manassa Cabang Yogyakarta dengan ketua harian Dr. Sudibyo, M.Hum., sedang sekretaris dijabat oleh Dra. Sumarsih, M.Hum, dan bendahara oleh Dr. Kun Zachrun Istanti, S.U. Pelantikan pengurus harian Manassa Komisariat Yogyakarta disaksikan oleh tokoh-tokoh filologi seperti Prof. Baroroh Baried, Prof. Darusuprapto, Prof. Chamamah Soeratno, Dr. Kuntara Wiryamartana. Pada tahun 2003 beberapa anggota Manassa Komisariat Yogyakarta dikirim untuk Pelatihan Filologi di Jakarta. Pada tahun 2012 Manassa Komisariat Yogyakarta sukses menggelar perhelatan besar pertamanya yaitu Simposium Manassa XVI. Manassa Komisariat Yogyakarta telah memperbaharui kepengurusan yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Univesitas Sanata Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada tahun 2014, dan akan kembali melakukan penyegaran organisasi dalam waktu dekat.

Alamat
Manassa Komisariat Yogyakarta berlamat di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Jalan Sosiohumaniora No.1 Bulaksumur, Sleman.


Kepengurusan 
Saat ini pengurus harian Manassa Komisariat Yogyakarta diketuai oleh Dr. Sudibyo, M.Hum, sekretaris dijabat oleh Arsanti Wulandari, M.Hum., dan bendahara dijabat oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Dua guru besar Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno dan Prof. Dr. Sangidu duduk sebagai Dewan Penasehat. 



Program Kerja
Manassa Komisariat Yogyakarta rutin menggelar acara seminar, diskusi, dan workshop pernaskahan, serta bekerja sama melakukan penerbitan penelitian. Manassa Komisariat Yogyakarta juga secara aktif mengirim delegasi dan mengikuti agenda yang dilaksanakan Manassa Pusat. Pada masa pandemi Manassa Komisariat Yogyakarta melaksanakan kegiatan ceramah pakar secara daring serta menginisiasi mahasiswa untuk melakukan penelitian pernaskahan.


Kegiatan
Manassa Komisariat Yogyakarta secara berkala menggelar berbagai agenda seperti diskusi buku, seminar, dan ceramah pakar yang diikuti oleh mahasiswa, pemerhati pernaskahan maupun yang terbuka bagi masyarakat umum. Kegiatan yang diselenggarakan di antaranya kuliah umum yang diikuti mahasiswa dan pemerhati naskah dengan judul “Mengenal Tradisi Penyalinan Naskah Nusantara” oleh Prof. Henry Chambert Loir (17/5 2016) dan “Iluminasi pada Naskah Jawa dan Bali: Kajian Kodikologi” oleh Dr. Dick van der Meij (14/11 2017). 

Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara, Yogyakarta 2012

Manassa Komisariat Yogyakarta juga mendorong preservasi naskah dan menggiatkan penelitian mengenai pernaskahan melalui seminar “Digitalisasi Naskah-Naskah Nusantara dan Kerjasama Pernaskahan Internasional” oleh Prof. Oman Fathurrahman (8/3 2017). Selain itu Dr. Yumi Sugahara dari Osaka University juga diundang untuk memberikan paparan mengenai peluang penelitian filologi di luar negeri dengan judul “Penyusunan Katalog Naskah Nusantara dan Penerbitan Teks-teks Kanon Klasik Nusantara oleh TUFS” (12/9 2017).

Secara berkala Manassa Komisariat Yogyakarta mengadakan bedah buku seperti “Naskah-Naskah Skriptorium Pakualaman Periode Paku Alam II” oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya yang dikupas oleh Prof. Bambang Purwanto dan Prof. Oman Fathurrahman. (8/3 2017). Manassa Komisariat Yogyakarta membuka diri terhadap lintas disiplin ilmu seperti sejarah dengan mengundang Prof. Peter Carey dalam bedah buku beliau dengan tema “Hikayat, Babad, dan Syair bagi Sejarah Purworejo dan Madiun Abad ke-19” (1/3 2018) juga “Urip iku Urub” (15/2 2019) yang diikuti dengan antusiasme tinggi oleh peserta dari berbagai latar belakang. 

Acara Bedah Buku Manassa Komisariat Yogyakarta



Mengawali kegiatan setelah pandemi, Manassa Komisariat Yogyakarta bekerja sama dengan Departemen Bahasa dan Sastra FIB UGM menyelenggarakan ceramah pakar yang dilaksanakan secara daring dengan tema “Zona Kontak Cendekiawan Bumiputera dan Pejabat Kolonial” oleh Prof. Dr. Jajang A Rohmana, M.Ag. dari UIN Sunan Gunung Jati (3/10 2022). Manassa Komisariat Yogyakarta juga mengundang Dr. Marije Plomp dari Universitas Leiden Belanda untuk mengupas Humanisme Digital dan Kecenderungan Baru Studi Filologi (14/11 2022). Sebagai penutup manis di akhir tahun 2022 ceramah pakar filologi kembali diselenggarakan (23/11 2022) dengan tema “Asia Tenggara sebagai Medan Penelitian Filologi” menghadirkan narasumber Direktur Nusantara Studies Center, Prince of Songkla University Thailand Dr. Nik Abdul Rakib bin Nik Hasan dan Prof. Oman Fathurrahman, Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah.



Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Manassa Komisariat Yogyakarta telah membuahkan beberapa judul buku yaitu “Filologi (Sejarah, Metode, dan Paradigma)” (Sudibyo:2015). Penelitian hasil kerja sama dengan Kadipaten Pakualaman berjudul “Warisan Tradisi Keberaksaraan Yogyakarta: Naskah sebagai Sumber Inspirasi” (Sudibyo dan Arsanti Wulandari:2012). Penelitian hasil kolaborasi dengan Museum Sonobudoyo, Prodi Sastra Jawa, dan Sastra Indonesia FIB UGM “Genealogi Jawa dalam Babad Selahardi” (Akhmad Nugroho dan Rudi Wiratama:2021), “Pengasingan HB II di Saparua” (Arsanti Wulandari dan Sudibyo:2021). Penelitian kerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan judul “Alih Aksara Babad Dalem Jeng Sultan Mentawis” (Arum Ngesti Palupi, Arsanti Wulandari, dan Fadjar Wijanarko:2019), “Alih Aksara Babad Ngayogyakarta SB 141a” (Y. Aprastuti Rahayu dan Ika Wasdiati:2019), “Alih Aksara Serat Jatisusena” (M. Iqbal Rahadian:2022), “Alih Aksara Babad Perang Eropah MSB S152 Pupuh 1-V” (Ika Wasdiati:2022).


Kerja sama
Manassa Komisariat Yogyakarta dalam menjalankan seluruh agendanya tidak terlepas dari dukungan moral dan material berbagai pihak secara personal maupun institusional. Manassa Komisariat Yogyakarta aktif menjalin komunikasi dengan para ilmuwan yang mumpuni baik dari dalam negeri seperti Prof. Oman Fathurrahman, Prof. Titik Pudjiastuti, Prof. Nurhayati, Dr. Tedi Permadi juga luar negeri seperti Prof. Peter Carey, Prof. Henri Chambert Loir, Prof. Willem van der Mollen, Dr. Dick van der Meij yang kerap diundang memberikan pencerahan dalam diskusi dan ceramah pakar yang diagendakan Manassa Komisariat Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan Manassa Komisariat Yogyakarta berkolaborasi dengan Museum Sonobudoyo, Kraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, dan juga Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang kerap bekerja sama dalam hal penerbitan. Dalam penyelenggaraan kegiatan Manassa Komisariat Yogyakarta juga didukung oleh kontribusi anggota yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Sanata Dharma dan juga komunitas-komunitas besutan anggota Manassa seperti Jagongan Naskah (Jangkah).




Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Oke!) #days=(20)

Website kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman anda. Check Now
Accept !